Sistem pengontrol laju refrigerant yang paling sederhana adalah pipa kapiler. Seperti namanya pipa kapiler terdiri dari pipa panjang dengan diameter yang sangat kecil. Pada ukuran panjang dan diameter tertentu, pipa kapiler memiliki tahanan gesek yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan tekanan kondensasi yang tinggi ke tekanan evaporasi yang rendah.
Pipa kapiler memiliki banyak macam dan ukuran berdasarkan ukuran diameter dalam dan luar. Pipa kapiler dapat dipakai dengan bahan pendingin R-12, R-22, R-500, R-502, dan lain-lain.
Sistem yang memakai pipa kapiler berbeda dengan sistem yang memakai katup ekspansi. Pipa kapiler tidak dapat dapat menahan atau menghentikan aliran bahan pendingin pada waktu kompresor sedang bekerja maupun waktu kompresor sedang berhenti. Waktu kompresor dihentikan, bahan pendingin dari sisi tekanan tinggi akan terus mengalir ke sisi tekanan rendah, sampai tekanan pada kedua bagian tersebut menjadi sama disebut waktu penyama tekanan (Equalization time). Lemari es memerlukan waktu lima menit untuk menyamakan tekanan tersebut.
Setelah tekanan pada sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah menjadi sama, dimana sistem dalam keadaan seimbang (balance). Maka kompresor dapat start kembali dengan mudah. Kompresor dapat dijalankan dengan split-phase motor tanpa start capacitor atau unloader dan sebagainya. Harga motor menjadi murah, selain itu pipa kapiler sendiri harganya sangat murah dibandingkan alat pengatur lain. Ini adalah keuntungan sistem yang memakai pipa kapiler.
Kerugian pipa kapiler yaitu tidak sensitif terhadap perubahan beban, seperti pada alat pengatur yang lain. Sifat ini terjadi karena lubang dan panjang pipa kapiler tidak dapat diubah lagi setelah pada sistem lemari es.
Jumlah bahan pendingin yang diisikan ke dalam sistem lemari es yang memakai pipa kapiler harus tepat, tidak boleh lebih atau kurang. Jumlah bahan pendingin yang tepat yaitu apabila pada evaporator telah merata dinginya dan mencapai suhu dibawah -5 C. Kondensor panasnya merata, bagian atas dan bawah sampai saringan terasa hangat.
Pengukuran dan Pemeliharaan Pipa Kapiler
Memakai pipa kapiler pada sistem refrigerasi harus memperhatikan dua hal : kebersihan dan ukuran.
Kebersihan harus sangat diperhatikan jangan sampai kotoran seperti debu, lumpur, potongan logam, flux, udara dan uap air dapat masuk ke dalam lubang kapiler. Pipa kapiler mempunyai lubang dalam yang sangat kecil. Sedikit saja kotoran dapat membuntukan pipa kapiler tersebut.
Ukuran pipa kapiler panjang dan diameter dalam (ID) sangat peka dalam menentukan besar tahananya. Sedikit saja perubahan diameter dalam (ID) pipa kapiler dapat mengubah jumlah aliran bahan pendingin yang sangat besar. Misalnya menukar pipa kapiler dari 0,031 inci ID menjadi 0,036 inci ID dengan panjang yang sama akan menambah jumlah aliran bahan pendingin dua kali lipat. Panjang pipa kapiler adalah salah satu faktor yang dengan mudah dapat kita atur, mengubah tahanan pipa kapiler yang paling mudah yaitu dengan mengubah panjangya. Tukar pipa kapiler dengan yang lebih panjang dan tahananya pun akan bertambah besar.
Ada satu hal yang pada umumnya kurang kita pahami, bahwa ada batasnya untuk memperpanjang atau memperpendek pipa kapiler. Memilih panjang pipa kapiler sebaiknya jangan kurang dari 5 feet (1,5 meter) dan jangan lebih panjang dari 16 feet (4,88 meter).
Mengalirnya bahan pendingin dalam pipa kapiler yang pendek, kurang dari 1,5 meter menjadi sangat cepat, makin pendek makin cepat. Pipa kapiler yang sangat pendek, jika panjangnya dikurangi sedikit saja, pipa kapiler tersebut akan menyebabkan perubahan aliran bahan pendingin yang sangat besar. Akhirnya panjang pipa kapiler tidak lagi mempengaruhi jumlah aliran bahan pendingin.
Sistem dengan pipa kapiler yang terlalu panjang atau ukuran lubang dalam yang terlalu kecil, tahananya menjadi besar dan bahan pendingin yang mengalir berkurang. Pipa kapiler yang sangat panjang sampai lebih dari lima meter, selain tidak ekonomis juga hasilnya pasti tidak memuaskan, juga dapat menyebabkan kenaikan tekanan pada sisi tekanan tinggi yang sangat tinggi. Bagian bawah kondensor sampai saringan tidak panas, tetapi hanya hangat sama dengan suhu udara ruang. Evaporator tidak dingin dan kompresor bekerja lebih berat. Pemakaian pipa kapiler yang sangat panjang, sedapat mungkin harus dihindarkan.
Panjang dan diameter dalam pipa kapiler yang direncanakan tergantung dari : kapasitas kompresor, suhu dingin pada evaporator yang direncanakan dan sifat bahan pendingin yang dipakai. Dengan pipa kapiler yang tepat panjang dan diameter dalamnya, kondensor panasnya akan merata sampai ke saringan, evaporator dinginya merata sampai ke akumulator.